Tuesday, 4 December 2012

Pesan Dari Balik Jeruji 11 Laskar Pejuang UNPAM

Atas nama kekuasaan jahat,
puluhan mahasiswa & rakyat ditembaki,


atas nama keadilan palsu, mereka memenjarakan mahasiswa serta mengkriminalisasi gerakan perjuangannya,


atas nama uang dan jabatan, mereka lindungi koruptor serta meringankan hukumannya.


Sedangkan si miskin terus di tindas dan diperas keringatnya,

atas nama kejujuran yg bertopeng kemunafikan, mereka khianati sejarah, seragam & sumpah jabatan,


Atas nama dunia mereka ingkari agama & kebenaran,

tempat kita bukan di kasur, bukan di mall, cafe atau pesta perayaan,


tempat kita ada ditengah2 mereka yg gelisah akan ms depan, tugas kita diskusi, brstrategi dan menggalang kekuatan.


apakah harus ada banjir darah.?

Apakah penjara harus penuh dgn demonstran dan korban terus berjatuhan.?

Apakah harus ada bencana alam.?

Apakah hrus terjadi semuanya baru kita dapat bersatu.?


Andai saja tdk trjadi tragedi mesuji, bima, dan ogan ilir.

Andai saja maftuh fauzi dan sondang masih ada.


Surat rindu untuk teman, sahabat & saudara seperjuangan,

Catatan dalam dinding beton & jeruji baja penjara..
Ttd Yudi Rijali Muslim,
Rutan polda metro jaya.

Salam Solidaritas,
Salam Persatuan.....Kaur ka ka Kha
 

Friday, 28 September 2012

TEGUHKAN SIKAP PERSATUAN NASIONAL DALAM MEWUJUDKAN KOMITMEN


TEGUHKAN SIKAP PERSATUAN NASIONAL DALAM MEWUJUDKAN KOMITMEN
“MAKLUMAT MAHASISWA BERSATU UNTUK RAKYAT”
MENGGUGAT SBY DAN BOEDIONO
MUNDUR DARI JABATANNYA ADILI SEADIL-ADILNYA SERTA CABUT MANDAT DPR/MPR
KONSOLIDASI MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
(KOMANDO)

Dengan didasari pandangan obyektif Propinsi dan dengan dasar strategis bahwa pemerintah SBY dan
BOEDIONO secara tegas dan jelas telah membawa Negara Indonesia keluar dari rel kesejarahan bangsa yang telah diamanatkan dalam maksud dan cita-cita Indonesia Merdeka di dalam Proklamasi 17 Agustus, Pembukaan UUD 1945 , melenceng jauh dari nilai-nilai Pancasila sebagai Falsafah Bangsa dan Ideologi Negara Indonesia, yang harus berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya.

Rezim SBY-Boediono telah melakukan pengkhianatan kepada rakyat berupa kegagalan di berbagai bidang

antara lain:

1.    Kegagalan Bidang Ekonomi :
Rezim SBY selalu mengklaim Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik setiap tahunnya. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut tidak sesuai dengan kondisi masyarakat pada umumnya.

2.    Kegagalan Bidang Politik :
Sistem pemilu di Indonesia hanya melahirkan pemimpin-pemimpin yang korup dan tidak bermoral. Karena proseduralnya tidak dijalankan secara jujur, adil dan berideologi kerakyatan.
           
3.    Kegagalan Bidang Budaya :
Pemerintah tidak mampu melindungi dan melestarikan warisan budaya Bangsa yang diklaim oleh negara asing.

4.    Kegagalan Bidang Sosial :
Konflik Sosial yang terjadi di masyarakat tidak mampu diselesaikan oleh pemerintah.

5.    Kegagalan Bidang Hukum :
· Penegakkan hukum yang cenderung berpihak kepada golongan masyarakat ekonomi kelas menengah atas. Hal
ini terlihat pada kesewenangan aparat terhadap penanganan kasus pembelaan rakyat golongan ekonomi
menengah ke bawah.
· Pemerintah tidak melaksanakan amanat Reforma Agraria.

6.    Kegagalan Bidang Pertahanan dan Keamanan :
Pemerintah tidak mampu melindungi masyarakat dari aksi teror yang kerap terjadi di Indonesia, baik yang dilakukan oleh teroris, ormas maupun aparat keamanan itu sendiri.

7.    Kegagalan Bidang Pendidikan :
Biaya pendidikan mahal yang masih sulit di jangkau rakyat miskin

8.    Kegagalan Bidang Kesehatan :
Rakyat miskin masih kesulitan dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan sehingga menimbulkan tingginya angka kematian ibu dan bayi, balita bergizi buruk, dan busung lapar di berbagai daerah di Indonesia.

9.    Kegagalan Bidang Hub. Internasional :
Pemerintah tidak mampu menjamin keselamatan TKI di luar Negeri

10.  Kegagalan Bidang Kedaulatan Bangsa :
Pemerintah tidak mampu mempertahankan kedaulatan yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945. Hal itu terlihat dari eksploitasi SDA oleh asing dan terampasnya pulau-pulau di Indonesia seperti Ambalat, sipadan, ligitan dll.

Atas semangat Persatuan Nasional dalam bingkai Gerakan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2012 kembali meyakinkan gerakan mahasiswa Indonesia untuk berkonsolidasi dalam menyatukan tekad dan berkomitmen terhadap kesepakatan keputusan mahasiswa bersatu yang telah melahirkan maklumat Mahasiswa Bersatu Untuk Rakyat Yaitu:

1. MENGGUGAT SBY DAN BOEDIONO MUNDUR DARI JABATANNYA dan ADILI SEADILADILNYA
2. CABUT MANDAT MPR/DPR

Mewujudkan maklumat mahasiswa bersatu adalah harga mati yang harus mampu dilaksanakan atas kesadaran tinggi dengan menjungjung Eksistensi kedaulatan kemerdekaan Indonesia dalam mewujudkan kedaulatan rakyat, dengan komitmen ini, kembali dikonsolidasikan di masing-masing daerah dan direalisasikan dalam gerakan nyata pada tanggal 1 Oktober 2012 dan menetapkan OKTOBER 2012 sebagai BULAN AKSI NASIONAL Mahasiswa bersama Rakyat.

MANIFESTO
HASIL KEPUTUSAN
MUSYAWARAH NASIONAL MAHASISWA
SE-INDONESIA
Di tetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Mahasiswa se-Indonesia
Cirebon, 18-19 September 2012

SERUAN.....!!!


SERUAN.....!!!

Atas dasar Manifesto Hasil Keputusan Musyawarah Nasional Mahasiswa Se Indonesia Konsolidasi Mahasiswa Indonesia (KOMANDO) Menetapkan dan menyerukan kepada MAHASISWA, PEMUDA, PELAJAR SERTA RAKYAT di seluruh Indonesia. Dimulai dari tingkat kampus, tingkat Kota/Kabupaten dan Propinsi untuk melakukan Konsolidasi dan melakukan perlawanan dalam Aksi Demostrasi secara serentak didaerah masing-masing dengan menduduki objek-objek fital dalam gerakan Nasional pada Tanggal 01 Oktober 2012, dan Menetapkan OKTOBER Sebagai Bulan aksi NASIONAL Mahasiswa bersama rakyat serta Aksi Besar 28 Oktober 2012 (sumpah pemuda) dalam perlawanan akhir sekaligus kemenangan gerakan Perlawanan untuk Perubahan.

1.      Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia juga mengecam pihak POLRI yang masih terus melakukan penahanan terhadap Mahasiswa dan rakyat dalam bentuk kriminalisasi gerakan aksi demostrasi.
2.      Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia juga mengecam kepada pihak perguruan tinggi yang melakukan Sanksi DO (Drop Out) dan Scorsing kepada mahasiswa yang bergerak dalam kesadaran pembelaan hak rakyat tertindas.
3.     Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia juga mengecam pihak POLRI yang masih terus melakukan penahanan terhadap Mahasiswa dan rakyat dalam bentuk kriminalisasi gerakan aksi demostrasi.
4.     Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia juga mengecam kepada pihak perguruan tinggi yang melakukan Sanksi DO (Drop Out) dan Scorsing kepada mahasiswa yang bergerak dalam kesadaran pembelaan hak rakyat tertindas.

Ditetapkan dan sisahkan di Cirebon
18-19 September 2012


KRONOLOGIS PEMBUBARAN DAN PENCEKALAN MUNAS MAHASISWA SE-INDONESIA DI CIREBON 18-20 SEPTEMBER 2012 JUNI 2012


KRONOLOGIS PEMBUBARAN DAN PENCEKALAN
MUNAS MAHASISWA SE-INDONESIA
DI CIREBON 18-20 SEPTEMBER 2012
JUNI 2012
24 Juni 2012 :
Inisiatif untuk melakukan sebuah Musyawarah Nasional Mahasiswa Se-Indonesia di gagas pada bulan Juni 2012, paska Pertemuan Mahasiswa Tingkat Nasional-Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (KOMANDO) 18-20 Mei 2012 di Makassar. Hal ini merupakan amanat hasil dari konsolidasi di Makassar untuk melanjutkan konsolidasi kembali pada bulan September 2012 dalam agenda kembali bermusyawarah dikarenakan melihat kebutuhan akan adanya pertemuan tingkat Nasional di level Mahasiswa yang bertemu untuk membahas jalan keluar dari persoalan bangsa hari ini dan harus dalam bentuk yang lebih konkret.
Akhirnya, keputusan pun diambil untuk melaksanakan Munas di kampus Unswagati Cirebon pada tanggal 18-20 bulan September 2012.
Dasar keputusan
Cirebon sebagai tuan rumah Musyawarah Nasional Mahasiswa Indonesia adalah mengambil semangat kesejarahan djuang Cirebon dalam menegakkan eksistensi Nusantara dan Kemerdekaan Indonesia yang tercermin dalam rangkaian sejarah perlawanan Raja Demak bersama Sunan Gunung Jati terhadap Portugis di Batavia serta pengakuan dunia Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia dalam kesepakatan Perjanjian Linggar jati. Semangat ini secara simbolik oleh Panitia Pelaksana menjadikan lambang Macan Ali sebagai lambang MUNAS Mahasiswa Indonesia.

Monday, 17 September 2012

MOTIFASIKU DAN UNTUK PARA SAHABAT SE PERJUANGAN



SALAM PERSATUAN...!!!

Kondisi nyata telah berhasil "Mereka" buat, dimana kondisi kejahatan menjadi tuan dari kondisi kebaikan, kondisi harapan menjadi kondisi mempertahankan hidup, dan rakyat terpaksa serta dipaksa hanya berjalan bagaimana harus mempertahankan utk tidak lapar dan berbagi untuk harga sewa rumah, untuk harga pendidikan, untuk harga kesehatan.

Dan rakyat pada umumnya hanya dapat kesejukan dalam ke imanannya dan hanya mampu mengenal  taman kebun binatang di setiap masing-masing daerahnya tapi, bukan kita juga tahu bahwa rakyat mayoritas tidak tau apa itu tempat-tempat wisata karunia –NYA itu di bali, lombok, makassar, medan, dan lainnya itu semua yang terdapat diantara 33 Propinsi dan di diantara 490 kab/kota.

Bukan kah kita juga sebenarnya mengetahui bahwa "Mereka" telah berhasil menanamkan tebing yang tajam, lapisan kabut pekat dari generasi demi generasi hari ini.

Yang paling mendalam adalah dikotomi antara generasi terdahulu dan generasi sekarang yang masih sangat percaya bahwa harapan perubahan dapat dilakukan, bukankah keberhasilan maksimal "Mereka" hari ini adalah menutupi jurang yang curam dengan awan putih yang halus dan lembut tapi jelas mematikan kewaspadaan kita, yaitu distras dan kecurigaan yang luar biasa sehingga tidak lagi dengan akal sehat itu dapat dihilangkan, bukan kah sebenarnya kita juga tahu 400 atau ribuan rakyat Indonesia berkumpul masing-masing seorang dapat menyebutkan apa yang sudah diperbuat "Mereka" dalam ketertinadasan rakyat Indonesia mayoritas dari 230 juta

 ......banyak---banyak---banyak----"MEREKA" merasa memenangkan situasi ini......

Tapi tidak banyak dimata Tuhan YME karena waktu sudah akan tiba...seperti hanya apa kata para sepuh, puluhan jutaan tahun emas tertimbun dengan segala macam kotoran yang mem-batu maka waktu akan menempatkan emas dalam permukaan, dan dia tidak menjadi batu dan kotoran melainkan tetap sebagai EMAS....
Semoga....
Keyakinan adalah sebuah modal,
Keiklasan adalah sebuah kekuatan menembus kabut tebal hitam,
Ketulusan adalah meretas jalan...
Hanya ini modal Mahasiswa yang tinggal di miliki...semoga,
Hanya KAU yang tau Tuhan YMK APA DAN SEPERTI APA persatuan gerakan mahasiswa harus terjadi seperti hanya waktu atas seijin MU Tuhan YME Trah dan Fitrah akan menyatukan puluhan bahkan ratusan EMAS sang MAHASISWA yang tidak berfikir fasilitas empuk utk tidur,
nyaman utk duduk tapi datang hanya utk mengemban tugas Mu yang muncul dalam mimpi harapan, dan ayat-ayat Mu  yang KAU turunkan dalam agama-agama samawi yang tersebar meluas di 33 propinsi NKRI......

Atas nama Pasukan Alam MU mereka menyapa salam persatuan mahasiswa....dimana suara Mu Mahasiswa, Pemuda, Pelajar, Rakyat Indonesia.....

Kaur ka ka kha...
Kaur ka ka kha...
Kaur ka ka kha...

Se utas harapan aku titipkan kepada mu sahabat…..
Ratusan Emas sang MAHASISWA
Ribuan perlawanan aku hadapkan ke pada mu wahai sang “MEREKA”


Selamat datang peserta MUNAS Mahasiswa Indonesia dalam Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia
Cirebon Unswaganti 18-20 September 2012.


 

Friday, 14 September 2012

Musyawarah Akbar Mahasiswa Indonesia


"Mereka Yang Beram Mengatakan Benar Sebagai Kebenaran, dan Salah Sebagai Kesalahan, dan Tidak Menerapkan Kebenaran Diatas Dasar Agama, Ormas, Ras Dan Golongn Apapun" 
(Soe Hok Gie)


"Bersatulah Mahasiswa Indonesia"

Friday, 13 July 2012

Akses Forum Diskusi KITA

KOMANDO Kini Telah Mempunyai Akses Terbaru Yakni Forum Resmi KOMANDO....

Silahkan Daftarkan Diri Kawan2 Untuk Mengaksesnya....

http://komando-rakyat.forumid.net/

Thursday, 5 July 2012

Kasus Penghianatan Amandemen Pasal 33 UUD 1945 Terhadap Pertanahan



Pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang penghianatan pasal 33 UUD 1945 yang tercoreng atas nama “Amandemen Undang-Undang Dasar 1945”. Pada Pembahasan sebelumnya juga telah sempat kita menyinggung tentang Undang-undang Penanaman Modal dan Undang-undang Penanaman Modal Asing (PMA) sadar ini berdampak salah satunya yakni tentang pertanahan (Agraria).
Pada kasus-kasus yang berkembang di masyarakat seperti sengketa pertanahan adat dalam artikel ini.

Desa Lelilef Sawai dan Gemaf, Kabupaten Halmahera Tengah (Kalteng) adalah wilayah yang kaya akan sumber daya alam. Hal itu terbukti dengan masuknya sejumlah perusahaan dari dalam dan luar negeri yang melakukan eksplorasi tambang Nikel. Salah satunya adalah PT Weda Bay Nikel. Persoalannya, sekitar 195 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di dua desa tersebut merisaukan rencana perluasan eksplorasi perusahaan tambang yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh negara Perancis itu.

Sunday, 1 July 2012

Penghianatan Terhadap Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945


Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.[1]
Pasal 33 UUD 1945 merupakan salah satu amanah Jiwa Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam mensejahterakan Rakyat Indonesia, yang termaktub dalam alinea ke 4 Pembukaan Undang-Undang Dasar1945 Yaitu “untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...... serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.[2]

Saturday, 30 June 2012

Napak Tilas Perjalanan Sejarah Bangsa Yang Terlupakan

Republik Indonesia tidak lahir atas hadiah dengan karpet merah oleh Pemerintah Kerajaan Belanda ataupun Sekutu. Tetapi berkat perjuangan rakyat Indonesia yang disertai dengan pengorbanan jiwa, harta dan air mata. Betapa hinanya mereka yang menodai cita2 kemerdekaan bangsa Indonesia dengan korupsi, tindakan2 kekerasan dan perpecahan yang bertentengan dengan UUD 45 dan Panca Sila.

Dibawah ini catatan sejarah selagi RI masih balita yang terus dilanda teror dan serangan militer baik oleh Sekutu maupun Belanda yang tidak rela Indonesia lepas dari genggamannya.

 Kronologis Sejarah Republik Indonesia 1945 – 1949

Thursday, 28 June 2012

Kita Harus Berdaulat dan Percaya Pada Kekuatan Sendiri

Oleh : Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto


Persoalan nurani, ketidaktegasan pemimpin nasional dan belum merdekanya jiwa dipandang oleh Jendral (Purn) Tyasno Sudarto sebagai akar dari berbagai masalah yang menerpa Bangsa Indonesia. 

Berikut wawancara eksklusif dengan Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto saat ditemui di kantornya, Gedung Juang 45, Cikini, Jakarta, antara lain:

Bagaimana pendapat bapak menyimak carut marutnya persoalan bangsa saat ini? 
Bangsa kita belum selesai memerdekakan jiwanya, proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 hanya sebuah seremonial. Kita sebagai sebuah bangsa yang berdaulat harus bisa mandiri dan percaya akan kekuatan sendiri. Perjuangan untuk memerdekakan jiwa kita masih panjang, kita jangan terus terpenjara dalam sebuah labirin negatif, seperti minder, tidak percaya diri dan berjiwa jongos. Pendiri sekolah Taman Siswa yang juga salah satu guru bangsa Indonesia, Ki Hadjar Dewantara pernah mengatakan, apabila jiwa merdeka, maka negara merdeka. Carut marutnya kondisi bangsa saat ini dikarenakan proses kemerdekaan belum selesai dan kekuatan asing tetap ingin menguasai Indonesia, diantaranya melalui ekspansi non-fisik. Jika kita lihat di zaman Orde Baru, saat itu Indonesia jelas memiliki arah dan tujuan karena adanya Garis Besar Haluan Negara (GBHN), namun harus diakui pula bahwa kepemimpinan Presiden Soeharto dalam bidang ekonomi masih belum optimal, dan beliau akhirnya menyadari hal ini dan disusunlah Trilogi Pembangunan

Saturday, 23 June 2012

NKRI, NEGARA PERJANJIAN & KESAKSIAN

Oleh : Prof. Dr. M. Din Syamsuddin


Bismillahirrahmanirrahim
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia terjadi pada Jum’at 17 Agustus 1945 bertepatan dengan 9 Ramadhan 1364 Hijriah. Peristiwa ini mungkin dapat menggambarkan suasana kebatinan bangsa, khususnya umat Islam, yang sedang khusyuk menunaikan ibadah puasa, sementara mereka harus berjuang menegakkan kemerdekaan.

Hal ini analog dengan suasana kebatinan Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya kala Perang Badar yang juga berlangsung pada bulan suci Ramadhan. Kedua peristiwa itu adalah bentuk nyata pemaduan antara al- jihad al- asgar (jihad kecil atau perang) dan aljihad al- akbar (jihad besar yaitu menahan hawa nafsu melalui puasa).