PERNYATAAN
SIKAP
RAPAT
KERJA NASIONAL MAHASISWA INDONESIA
(KOMANDO)
Mengingat
dari hasil pernyataan sikap yang dihasilkan dalam Konsolidasi Mahasiswa
Nasional Indonesia di Makasar dan manifesto yang di lahirkan di
cirebon, serta di dasari berbagai kasus yang bergejolak di masing-masing
wilayah NKRI, serta nilai-nilai
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila
sebagai Falsafah Bangsa, Idiologi Negara dan Sebagai bangsa yang berdaulat di
bidang politik, berdikari di bidang ekonomi serta berkepribadian secara budaya.
Maka Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia secara tegas dan jelas bahwa
kedaulatan NKRI sebagai negara yang merdeka harus segera di selamatkan!!!.
Mengembalikan ruh
perjuangan adalah tanggung jawab gerakan mahasiswa untuk terus berjuang
memperbaiki nasib bangsanya, membebaskan rakyat dari ketertindasan dan
penderitaan yang dilakukan oleh Rezim SBY-Boediono karena itu adalah
konsekuensi KITA sebagai negara yang merdeka.
Maka KOMANDO bersikap :
- Kenaikan harga BBM sama saja telah menyengsarakan rakyat, karena tidak berpri kemanusiaan dan prikeadilan, serta telah menghianati amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sehingga membawa dampak yang besar dengan menjamurnya kemelaratan di seluruh pelosok negeri.
- Dengan teramandemennya Undang-Undang Dasar 1945 dan di hilangkannya TAP MPR serta GBHN telah menghasilkan produk Undang-Undang yang tidak pro terhadap rakyat dan hanya mementingkan kepentingan asing sehingga menghilangkan jati diri bangsa yang merdeka sepenuhnya sebagaimana yang teramanahkan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
- Pembungkaman yang dilakukan oleh Rezim SBY-Boediono terhadap gerakan-gerakan perlawanan dari mahasiswa dan rakyat, sama saja menempatkan gerakan perlawanan seperti gerakan kriminal, karena sejatinya gerakan-gerakan perlawanan yang dilakukan mahasiswa bersama rakyat adalah murni atas dasar penderitaan yang di alami dan kegelisahan yang sama terhadap kebijakan-kebijakan yang melenceng dari amanah rakyat.
- Rezim SBY-Boediono telah menghianati perjuangan para leluhur-leluhur bangsa terdahulu dan cita-cita kemerdekaan dengan dibukannya pintu gerbang penjajahan yang dilegalkan atas nama konstitusi sehingga ini adalah bukti penghianatan Resim SBY-Boediono berbanding terbalik terhadap tujuan dan cita-cita bangsa, sehingga munculnya pertemuan-pertemuan bersekala internasional seperti ACFTA, KTT APEC, WTO yang lebih memperjelas bahwa SBY-Boediono beserta kabinetnya adalah “GUBENUR JENDRAL” dari kepentingan asing.
Atas penderitaan rakyat
yang ada di negri ini, dan dalam mewujudkan Maklumat Mahasiswa Bersatu Untuk
Rakyat serta Menjalankan Komitmen yang tertuang dalam Manifesto Musyawarah
Nasional Se-Indonesia, maka KOMANDO menyerukan menyerukan kepada MAHASISWA di
seluruh Indonesia. Dimulai dari tingkat kampus, tingkat Kota/Kabupaten dan
Propinsi untuk melakukan Konsolidasi dan melakukan perlawanan dalam Aksi
Demostrasi secara serentak didaerah masing-masing dengan menduduki objek-objek
fital dalam gerakan Nasional pada Tanggal 17 Juni 2013 sebagai perlawanan
sekaligus kemenangan gerakan Mahasiswa.
DI
TETAPKAN, 15 JUNI 2013 DI BANTEN
No comments:
Post a Comment