Thursday 24 May 2012

Negara Amburadul

Ubaidillah Badrun (Dosen UNJ)


Negara dan Rakyat

  •   Rakyat merasakan sentuhan negara hanya ketika penguasa hadir di tengah tengah mereka. Faktanya penguasa absen.
  •   Penguasa hadir sebagai : pengumbar janji, memerintah, menakut-nakuti, dan seolah-olah dermawan. 
  •   Dilayar kaca & Media: Penguasa = Koruptor
  Meluasnya public distrust (Ketidakpercayaan publik) terhadap penguasa
The Messy States
  •   ‘Negara Gagal’ digunakan untuk menggambarkan situasi di mana fungsi-fungsi minimal negara (National Security’, ‘Internal Order’, dan ‘Public Administration’ ) tidak berjalan efektif atau, dengan kata lain, Negara tidak lagi mampu menjalankan fungsi minimalnya.
  •   Manifestasi Negara Gagal dapat berupa krisis multidimensi di bidang ekonomi, politik, keamanan, sosial, konstitusi, legitimasi dsb. yang biasanya berpadu dengan rendahnya kohesivitas diantara elit politik 



Bukti Bukti Negara Gagal
  •   Rendahnya National Security : Negara ini diobok-obok oleh inteljen asing, kedaultan politik rendah karena dikendalikan asing.
  •   Rendahnya internal order : Keteraturan sosial juga rendah, rentan konflik, dll.
  •   Public Administration  yang korup: Total kerugian negara dalam 305 kasus korupsi thn 2011 mencapai lebih dari Rp 33 triliun (Temuan BPK, 4 okt 2011).Kerugian negara di sektor pertambangan bahkan mencapai 100 Triliun. Ini menunjukan praktik penyelenggaraan Negara berjalan secara berantakan.
Tahun
Peringkat  Korupsi
Sumber
1998
Peringkat 6 se-dunia
Transparency International,
2001
Peringkat 4 se-dunia
Transparency International,
2002
Peringkat 1 se-Asia
Political and Economic Risk Consultancy  (PERC )

2009
111 se-dunia (sejajar Algeria, Jibouti, Mali, Kiribati, Togo)5 se-Asia Tenggara(dibawah Thailand, Malaysia, Brunei & Singapura

Transparency International

2010
Peringkat 1 se Asia Pasifik

Political & Economic Risk Consultancy

  •   Negara berjalan tidak lagi berdasar pada konstitusi, antara aturan dan praktik tidak sejalan. Rakyat pada sisi yang lain juga mulai berantakan karena tidak mengerti apa arti menjadi Indonesia. Messy states juga mengindikasikan adanya realitas penguasa yang tidak mengerti tentang negaranya.
  •   Lebih berbahaya dari itu adalah ketika elit politik Republik ini yang diberikan amanah oleh derita dan jeritan rakyat kecil tidak mengerti apa arti menjadi Indonesia
  •   Survey Transparency International yang disebarkan kembali Trancsparency Indonesia, Kamis (1/12/2011) mengukur tingkat korupsi dari 183 negara dengan rentang indeks antara 0 sampai dengan 10, di mana 0 berarti sangat korup, dan 10 sangat bersih dari korupsi. Tahun 2011 skor Indonesia dalam CPI adalah 3.0. Skor yang menggambarkan tingginya tingkat korupsi di Indonesia. Bersama Indonesia, ada 11 negara lain dengan skor yang sama adalah Argentina, Benin, Burkina Faso, Djibouti, Gabon, Madagaskar, Malawi, Meksiko, Sao Tome & Principe, Suriname dan Tanzania.  Bagaiman dengan tahun 2012? Dipastikan makin tinggi tingkat korupsi republik ini dengan bukti bukti empiris dalam kasus korupsi kementrian dan partai politik. Negara Amburadul !

KESIMPULANYA?
  •   Dari sejumlah data dan argumentasi akademis diatas nampak negara ini sudah terlalu jauh melenceng dari cita-cita proklamasi, dari Pancasila, dari UUD 1945, dan dari tiga konsep kedaulatan (daulat politik, daulat ekonomi dan daulat budaya).

Kepada Para Pemuda Dan Mahasiswa
  •   Panggilan kesejarahan bangsa, panggilan nurani, panggilan jiwa-jiwa rakyat yang kelaparan, dan panggilan kejujuran intelektual mahasiswa, meniscayakan  mahasiswa pemuda Indonesia hari ini harus tampil memimpin perubahan, karena kami pengajar di kampus sekaligus sebagai intelektual sudah tidak percaya dengan rezim yang korup!.



1 comment:

  1. MAHASISWA BERSATU TIDAK BISA DI KALAHKAN...!!! REVOLUSI ADALAH JAWABANYA.

    ReplyDelete